Lompat ke konten

5 Langkah Yang Bisa Anda lakukan Untuk Menjadi Kreator Film Indie

  • oleh
  • 4 min read

Sampai dengan saat ini, geliat film Indie telah menunjukkan “Wajahnya” tersendiri di Indonesia. Ya, Jika dulu film Indie hanya dianggap sebagai film main-main dan berkesan tidak profesional dalam penggarapannya, kini anggapan itu seolah telah sirna. Hingga saat ini, ada lebih dari 700.000 film indie yang diproduksi oleh sineas-sineas muda cemerlang di Indonesia.

Untuk itu, anggapan bahwa film Indie jauh dari kesan “Serius” tampaknya harus segera ditinjau ulang.

Tidak percaya?

Coba lihat saja berbagai film indie tanah air yang justru semakin diminati oleh masyarakat Internasional. Seperti misalnya Lemantun (2014) dan Prenjak (2016) karya Wregas Bhanuteja, hingga film Siti (2016) yang baru saja memboyong banyak piala, di festival dalam dan luar negeri.

Dari hal ini dapat kita simpulkan, bahwa kesempatan untuk berkarya dan berprestasi di dunia perfiliman indie semakin terbuka luas!

Dan tentunya hal ini merupakan kabar yang sangat baik, terutama buat Anda yang ingin berkiprah di dunia perfilman ini.

Well, berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda lakukan, untuk mulai berkarya di dunia perfilman indie.

5 Tips Menjadi Kreator Film Indie

1. Melakukan Riset Untuk Menentukan Alur Cerita

Berbagai film indie yang sukses di festival film dalam maupun luar negeri, berangkat dari cerita sehari-hari yang dekat dengan kehidupan pembuatnya.

Misalnya saja film Siti (2016), besutan sutradara Eddie Cahyono dan produser kenamaan Ifa Ifansyah yang fenomenal.

Siti mengangkat cerita sehari-hari dan potret nyata dari sosok perempuan yang terhimpit keadaan.

Dialog dalam film berdurasi 88 menit itupun menggunakan Bahasa Jawa, yang lekat dengan aspek kultural masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, sebagai latar cerita film tersebut.

Contoh lain adalah Lembusura (2015), karya sutradara muda berbakat Wregas Bhanuteja.

Film bergenre ekperimental tersebut bahkan mengangkat sebuah alur cerita yang sulit dipisahkan antara kehidupan nyata, berupa bencana abu Gunung Kelud dengan mitos Lembusura yang bangkit, sebagai inti cerita dari film itu sendiri.

Untuk itulah riset sangat diperlukan untuk mempertajam alur sebuah cerita.

Alih-alih pepesan kosong yang dikemas dalam scene berulang-ulang, riset digunakan sebagai inti agar cerita dalam sebua film lebih bernyawa.

2. Menulis Alur Dan Skenario Utama Dalam Film

Menulis alur dan skenario utama dalam sebuah film, juga diperlukan sebagai guide sebelum pengambilan gambar.

Selain sebagai bekal seorang Aktor untuk berdialog, jika jenis film yang Anda angkat adalah film narasi, skenario juga diperlukan untuk melogiskan alur cerita seperti yang telah Anda riset sebelumya.<div class=”mailmunch-forms-in-post-middle” style=”display: none !important;”></div>

Jika kemudian Anda memilih jenis film eksperimen untuk digarap, skenario juga diperlukan, terutama untuk proses editing dan pengambilan gambar.

3. Menyiapkan Peralatan Untuk Mengambil Dan Mengedit Gambar

Berbagai peralatan yang diperlukan untuk membuat film indie sebenarnya sederhana.

Ya, Anda bisa menggunakan kamera DSLR, Handy cam, bahkan Kamera ponsel.

Semua peralatan untuk membuat film tersebut, sebaiknya memang disesuaikan dengan kualitas gambar yang diinginkan.

Sebagai tambahan, jangan lupakan juga peralatan editing. Jika ingin simpel, Anda bisa menggunakan laptop atau komputer dengan software editing film, yang bisa dicari di internet.

Bahkan mungkin dengan biaya 0 Rupiah (Gratis).

4. Mulailah Membuat Film

Sebenarnya, hal yang paling rumit dalam membuat sebuah film indie adalah memulainya.

Ya, memulai untuk segera membuat film. Proses tersebut (Memulai) bisa dikatakan merupakan bagian yang paling sulit.

Karena tidak hanya membutuhkan kerja keras untuk benar-benar mewujudkannya, tetapi juga dibutuhkan tekad yang bulat, untuk memulai pengambilan gambar maupun menyusun inti sebuah cerita.

5. Membagikan Film Tersebut Agar Ditonton Orang Lain

Sebagian orang ada yang berpendapat, bahwa membuat film indie artinya membuat karya yang hanya dinikmati terbatas, sehingga terkesan eksklusif.

Padahal tidak juga. Karena Anda bisa membagi-bagikan informasi tentang film indie yang telah Anda buat, kepada banyak orang.

Ya, jika karya Anda ingin dikenal orang banyak, salah satu hal yang wajib dilakukan adalah membagikan karya Anda, agar bisa dinikmati oleh banyak orang.

Dan jika memungkinkan untuk masuk ke dalam berbagai festival film, tidak ada salahnya untuk dicoba.

Namun jika memang dirasa sulit (Untuk menembus festival), Anda bisa mencoba dengan mempublikasikannya di channel internet.

Terlebih di era digital sekarang ini, ada banyak sekali tempat yang bisa Anda gunakan untuk mengekspresikan diri dalam bentuk karya film indie, salah satunya adalah Loop Channel.

Di Loop Channel, Anda bisa bebas mengupload karya film indie pertama Anda dengan gratis.

Anda juga akan mendapatkan kesempatan untuk ditonton jutaan anak muda kreatif sesama Loopers.

Ya, selain bisa sebagai tempat untuk eksis, pastinya berkarya di Loop Channel akan membuat Anda semakin handal dalam membuat film-film indie.

Well, Selamat berkreasi menjadi Kreator Film Indie!